Ketika Kamu Jatuh Cinta Sendiri…

Pernahkah kamu merasa mencintai seseorang dengan sangat? Lalu kamu melihat dia mencintai kamu biasa saja. Seperti cinta pada umumnya. Seperti sayang pada umumnya. Pernahkah kamu menyayangi seseorang dan menganggap dia penting? Tapi dia menyayangi kamu seperti sayang yang biasanya, seperti sebelum-sebelumnya. Pernahkah kamu berharap terlalu banyak pada orang lain? Lalu kamu sadar, bahwa disini cuma kamu yang jatuh cinta. Cuma kamu yang rela menunggu-nunggu, cuma kamu saja. Sedangkan dia santai saja menghadapi cintamu. Pernahkah kamu memutuskan untuk pergi, tapi kakimu selalu melangkah kembali lagi? Bahkan ketika kamu marah, kamu tidak pernah sedikitpun membencinya walaupun hati kamu sakit, walaupun bibirmu memaki.

Kalau kamu belum pernah, kamu tidak akan tau betapa menyedihkannya cinta sendiri. Kamu memikirkan ‘kita’, tapi dia memikirkan ‘aku’. Pengorbanan, apapun yang kamu lakukan semoga dapat balasan yang terbaik. Semoga kamu mendapat ganti yang mencintai kamu seperti kamu mencintainya. Ingatlah bahwa cinta itu bermakna ‘saling’, bukan sendiri. Tapi kawan, kalau kamu tidak setuju dan berkata: “tidak! cinta itu pengorbanan. Mencintai itu berarti rela berkorban meskipun dia tidak mencintai kita”.

Ya, mungkin itu benar. Tapi menurutku tidak sepenuhnya cinta itu pengorbanan satu orang, dan rela melihat orang lain bahagia dengan melukai diri sendiri. Buat aku cinta tetap saling. Saling mejaga, saling mengerti, saling menghormati. Cinta itu seperti ketika kalian saling menatap satu sama lain, dan bibir kalian tidak perlu mengatakan apapun, karena tatapan itu berbicara. Setiap kali aku mencari bola mata yang aku tatap, disana tidak ada aku. Disana hanya dia dengan kehidupannya. Semoga kalian bahagia, yang mencintai biasa saja, yang menyayangi ala kadarnya.

Leave a comment